Pages

Jumat, 04 Desember 2009

kiamat tahun 2012

Misteri kiamat tersebut semakin menakutkan setelah melihat film fiksi 2012 yang begitu mengerikan. Adanya film fiksi yang menghebohkan tersebut secara tidak disadari menyihir keimanan manusia untuk menggiring misteri terjadinya kiamat di tahun 2012. Misteri tentang adanya hari kiamat tanggal 21 Desember 2012 dipicu oleh terungkapnya habisnya kalender bangsa Maya yang telah dibuat ribuan tahun yang lalu.

Berbagai cerita fiksi ilmiah, ulasan ilmiah, pendapat para normalpun ataupun ulasan nonilmiah lainnya banyak beredar menyikapi misteri tersebut. Paranormal terkemuka di Indonesia Mama Lauren bahkan mengatakan dia tidak bisa melihat masa setelah tahun 2012.

Menariknya, ramalan bangsa Maya juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya di dalam kalendernya dengan detil mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Suku Maya merupakan salah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatikan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya. Sementara sejumlah cendekiawan Maya, seperti Barbara MacLeod, menyatakan bahwa sejumlah tanggal suci Maya dihitung menurut putaran presesi, opini mengenai masalah ini terbagi-bagi. Juga ada bukti kecil, arkeologis atau historis, bahwa Maya menempatkan ketertarikan pada titik balik matahari atau ekuinoks.

TEORI ILMIAH KIAMAT

Berbagai teori sebelumnya sudah lama beredar di muka bumi ini. Terdapat beberapa teori yang sudah lama dibicarakan orang tentang kapan kiamat akan datang. Di situ, malah disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2060.

TEORI KLASIK
Isu itu pertama, berasal dari Ramalan Issac Newton, yang dalam novel Dan Brown berjudul “The Da Vinci Code” disebut-sebut sebagai salah seorang tokoh Illuminati Eropa abad pertengahan yang melawan dogma gereja soal gravitasi bumi.

Disebut-sebut bahwa Newton memiliki sebuah manuskrip rahasia. Manuskrip ini berisi ramalan Newton tentang akhir dunia, yang diambil dari berbagai kitab-kitab kuno dan juga Injil Daniel.

Dari sejumlah literatur diketahui bahwa selain menyukai fisika dan matematika, Newton juga tekun mendalami ilmu-ilmu religi, simbol, dan juga ramalan. Yang terakhir ini mendekatkannya kepada perkumpulan-perkumpulan ilmuwan Eropa Kabalah abad pertengahan yang saat itu menjadi musuh bebuyutan gereja.

Sebagai seorang pengikut paham Heliosentris yang diturunkan oleh Aristarchus, Copernicus, dan kemudian Galilei-Galileo, Isaac Newton juga dimusuhi gereja. Secara diam-diam, Newton melakukan penghitungan matematis terhadap umur dunia dengan sumber-sumber dari berbagai kitab ramalan, sejarah, dan juga Alkitab itu sendiri.

Newton mendapatkan hasil bahwa setelah Kerajaan Romawi Suci berlalu di tahun 800 M, maka harus ada waktu selang selama 1.260 tahun untuk mendirikannya kembali. Hasilnya, Newton menulis, bahwa Kerajaan Romawi Suci akan berdiri dan ini akan menandai Hari Akhir Dunia, pada tahun 2060.

Sementara itu, Saintis telah menjumpai sebuah planet yang lebih kecil daripada bumi yang menghantam ke bumi. Ia memerkirakan bahwa planet itu akan menabrak bumi pada tahun 2014.

Amerika akan mencoba untuk menukarkan orbitnya dengan menembaknya dengan sebuah roket. Dan saintis juga telah menjumpai sebuah planet yang akan menghantam bumi dalam masa 60 tahun lagi. Hitungannya, kalau itu terjadi maka dunia akan musnah pada tahun 2065.



Teori Planet Nibiru

Pendukung tabrakan Nibiru mengklaim bahwa sebuah planet bernama Nibiru akan bertabrakan dengan atau melewati Bumi pada tahun tersebut. Ide ini, yang telah tersebar sejak 1995 dalam putaran Zaman Baru dan awalnya dijadwalkan tahun 2003, didasarkan pada klaim hubungan dari spesies alien dan hal ini dijadikan bahan tertawaan secara luas. Astronom menghitung bahwa benda seperti itu yang melintas dekat Bumi akan terlihat bagi orang-orang yang melihat di langit malam.
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian untuk Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”.

Tetapi mengapa cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui? Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.

Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah obyek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor dibalik Sabuk Kuiper.

Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal yang menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.

Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar obyek-obyek batuan dan metalik. Obyek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui bahwa Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit obyek Sabuk Kuiper yang telah teramati dibalik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Obyek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai telah mereka perhitungkan keberadaannya.

Peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah obyek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Obyek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian obyek Sabuk Kuiper dan obyek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari obyek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk obyek Sabuk Kuiper yang besar atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari obyek-obyek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.

Pada tahun 1976 sebuah buku kontroversial berjudul “The Twelfth Planet” atau “Planet Keduabelas” ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari Planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapien sebagai budak mereka.

Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detil jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari tulisan kuno berumur 6000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesa Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?

Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesa kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis ini sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

Teori Zaman Baru

Banyak pendukung Zaman Baru percaya bahwa akhir dari putaran ini akan menyebabkan “perpindahan kesadaran” global. Tema yang ditemukan dalam sastra 2012 meliputi “dugaan mengenai budaya Barat”, ide evolusi spiritual, dan kemungkinan membawa dunia pada Zaman Baru, oleh contoh perorangan atau kesadaran kelompok. Tujuan umum dari sastra tersebut bukanlah untuk memperingatkan hari kiamat, tapi “untuk mendorong simpati kontra-budaya dan aktivisme sosio-politik dan ’spiritual’.”

Semir Osmanagić, penulis dan pekerja besi bertanggungjawab atas perkenalan piramida Bosnia, merujuk pada 2012 dalam kesimpulan di bukunya, The World of the Maya. Ia mengatakan bahwa “Kemajuan DNA dapat membawa kita ke tingkat selanjutnya” dan menyimpulkan, “Ketika ’surga terbuka’ dan energi kosmik dibolehkan mengalir melalui Planet kecil kita, kita akan diangkat ke tingkat selanjutnya disebabkan oleh getaran”.

Teori Kesejajaran Galaktik

Pada pertengahan 1990-an, John Major Jenkins menyatakan bahwa suku Maya kuno telah meramalhkan hubungan tanggal 21 Desember dengan titik balik matahari musim dingin di tahun 2012. Tanggal ini sama dengan ide yang dia sebut kesejajaran galaktik.

Di tata surya kita, planet dan Matahari berbagi bidang orbit yang sama, dikenal sebagai bidang ekliptika. Dari sudut pandang kita di Bumi, konstelasi zodiak yang bergerak di sepanjang atau dekat dengan ekliptika, dan sepanjang waktu, muncul dalam keadaan mundur berlawanan jarum jam sebanyak satu derajat setiap 72 tahun. Pergerakan ini terjadi pada sedikit perpindahan dalam poros Bumi ketika berputar. Akibatnya, setiap sekitar 2160 tahun, konstelasi yang terlihat di pagi ekuinoks musim semi berubah. Dalam tradisi astrologi Barat, ini berarti akhir satu zaman astrologi (yaitu Zaman Pisces) dan awal zaman lainnya (Zaman Aquarius). Selama 26.000 tahun, presesi ekunioks membentuk satu putaran penuh mengelilingi ekliptika.

Ketika ekuinoks musim semi di belahan utara berupa konstelasi Pisces, jadi titik balik matahari musim dingin berupa konstelasi Sagitarius, yang merupakan konstelasi yang dipotong oleh khatulistiwa galaksi. Setiap tahun selama 1000 tahun terakhir, pada titik balik matahari musim dingin, Bumi, Matahari dan khatulistiwa galaksi sejajar, dan setiap tahun, presesi mendorong Matahari sedikit lebih jauh melalui jalur Bima Sakti.

Jenkins mengatakan bahwa suku Maya mendasarkan kalender mereka pada observasi Celah Besar, garis awan debu hitam di Bima Sakti, yang disebut oleh Maya sebagai Xibalba be atau “Jalan Hitam.” Jenkins mengklaim bahwa Maya sadar di mana ekliptika memotong Jalan Hitam dan memberikan posisi di langit ini sebuah kesamaan khusus dengan kosmologi mereka. Menurut hipotesis, Matahari sejajar tepat dengan titik perpotongan ini di titik balik matahari musim dingin 2012. Jenkins mengklaim bahwa suku Maya klasik menolak penghubungan ini dan merayakannya sebagai pertanda transisi spiritual mendalam untuk manusia. Pendukung Zaman Baru mengenai hipotesis kesejajaran galaktik menyatakan bahwa, sebagaimana astrologi menggunakan posisi bintang dan planet untuk meramalkan peristiwa masa depan, suku Maya memenuhi kalender mereka dengan maksud persiapan untuk peristiwa-peristiwa besar dunia. Jenkins memasukkan penuturan shaman Maya kuno mengenai pusat galaksi dan penggunaan jamur psilocybin, kodok psikoaktif, dan benda psikedelik lainnya oleh mereka. Jenkins juga mengaitkan Xibalba be dengan “pohon dunia”, gambaran pada pembelajarang kosmologi Maya kontemporer (bukan kuno).

Kesejajaran yang dipertanyakan ini belum pasti dengan 2012 tapi terjadi pada periode 36 tahun, bergantung pada diameter Matahari, dengan pertemuan paling tepat terjadi tahun 1998. Juga, Jenkins mencatat bahwa tidak ada bukti kuat bahwa Maya tahu mengenai presesi ini. Sementara sejumlah cendekiawan Maya, seperti Barbara MacLeod, menyatakan bahwa sejumlah tanggal suci Maya dihitung menurut putaran presesi, opini mengenai masalah ini terbagi-bagi. Juga ada bukti kecil, arkeologis atau historis, bahwa Maya menempatkan ketertarikan pada titik balik matahari atau ekuinoks.

Teori Timewave Zero Dan I Ching

“Timewave Zero” adalah satu rumus numerologi pseudoilmiah yang mendukung penghitungan mundur dan aliran “kebaruan”, diartikena sebagai peningkatan dalam antarhubungan alam semesta atau kompleksitas teratur, sepanjang waktu. Menurut Terence McKenna, yang memahami ide ini selama beberapa tahun di awal-pertengahan 1970-an ketika menggunakan jamur psilocybin dan DMT, alam semesta ini memiliki seuatu penarik teleologis di akhir masa yang meningkatkan keantarhubunganan, yang mencapai keganjilan kompleksitas tak terbatas pada 2012, di mana sesuatu dan semua yang dibayangkan akan muncul secara langsung.

McKenna mengekspresikan “kebaruan” dalam sebuah program komputer, yang membentuk bentuk gelombang yang dikenal sebagai timewave zero atau timewave. Berdasarkan interpretasi McKenna terhadap urutan King Wen mengenai I Ching, grafik tersebut memperlihatkan periode besar kebaruan yang berhubungan dengan perpindahan besar dalam evolusi biologis dan kultural manusia. Ia mempercayai peristiwa di masa apapun yang secara rekursi berkaitan dengan peristiwa di masa lain, dan memilih pengeboman atom Hiroshima sebagai basis penghitungan tanggal akhir bulan November 2012. Ketika ia kemudian menemukan kedekatan tanggal ini dengan akhir baktun ke-13 di kalender Maya, ia menyesuaikannya sehingga kedua tanggal sama.

Edisi pertama The Invisible Landscape merujuk pada 2012 (sebagai tahun, bukan hari) dua kali. McKenna awalnya menganggapnya sebuah observasi tak sengaja bahwa tanggal miliknya dan José Argüelles sama, suatu tanda bahwa tanggal akhir “diprogram ke dalam ketidaksadaran kita”. Itu baru terjadi di tahun 1983, dengan penerbitan tabel revisi Sharer mengenai korelasi tanggal di edisi ke-4 The Ancient Maya karya Morley, bahwa setiap orang mulai yakin bahwa 21 Desember 2012 memiliki arti tertentu. McKenna memasukkan tanggal spesifik ini pada edisi kedua The Invisible Landscape tahun 1993.

Pandangan yang lebih apokaliptis mengenai tahun 2012 juga menyebar di berbagai media. Pandangan ini disebarluaskan oleh History Channel yang, dimulai tahun 2006, menyiarkan “Decoding the Past: Mayan Doomsday Prophecy”, berdasarkan pada teori John Major Jenkins tapi dengan kata-kata yang ia sebut sebagai “45 menit acara tentang kiamat yang tidak tahu malu dan jenis terburuk dari sensasionalisme konyol”. Acara ini ditulis oleh seorang penulis fiksi ilmiah. Acara ini terbukti terkenal dan diikuti oleh banyak sekuel: 2012, End of Days (2006), The Last Days on Earth (2008), Seven Signs of the Apocalypse (2008), dan Nostradamus 2012 (2008). Discovery Channel juga menyiarkan “2012 Apocalypse” tahun 2009, mengatakan bahwa badai matahari besar, pertukaran kutub magnet, gempa bumi, gunung api super, dan lainnya akan terjadi pada 2012.

Teori Pertukaran Geomagnetik

Pertukaran geomagnetik (biasa salah disebut sebagai perpindahan kutub oleh pencetus hipotesis ini) yang dapat terjadi oleh letupan matahari besar, satu dengan energi yang sama dengan 100 milyar bom atom. Keyakinan ini didukung oleh observasi bahwa medan magnet Bumi sedang melemah, yang menandakan pertukaran kutub magnet utara dan selatan. Ilmuwan percaya bahwa Bumi sudah terlambat untuk pertukaran geomagnetik, dan telah lama terjadi, bahkan sejak masa suku Maya, karena pertukaran terakhir adalah 780.000 tahun yang lalu. Kritik mengklaim pertukaran memakan 5.000 tahun untuk selesai, dan tidak dimulai pada tanggal tertentu. Juga, NOAA sekarang memperkirakan bahwa maksimum matahari akan memuncak pada 2013, bukan 2012, dan itupun juga lemah, dengan jumlah rata-rata bintik matahari yang rendah. Dalam hal lain, terdapat bukti ilmiah yang menghubungkan maksimum matahari dengan pertukaran geomagnetik. Maksimum matahari akan menjadi terkenal karena efeknya terhadap komunikasi telepon satelit dan seluler.

Teori Kesejajaran Lubang Hitam

Bacaan kiamat tentang hipotesis Jenkins menyatakan bahwa, ketika kesejajaran galaktik terjadi, maka hal tersebut akan membentuk efek gravitasi gabungan antara Matahari dan lubang hitam superbesar di tengah galaksi kita, (dikenal sebagai Sgr A*) yang membuat kekacauan di Bumi. Jauh dari fakta yang disebutkan di atas bahwa “kesejajaran galaktik” yang diramalkan Jenkins telah terjadi pada 1998, jalur nyata Matahari melalui zodiak yang terlihat dari Bumi tidak dekat dengan pusat galaksi asli, tapi beberapa derajat di atasnya. Bahkan bila bukan ini masalahnya, Sgr A* terletak 30.000 tahun cahaya dari Bumi, dan membutuhkan 6 juta kali lebih dekat untuk menyebabkan gangguan gravitasi

Sejumlah versi ide menolak “kesejajaran galaktik” 2012 dengan “kesejajaran galaktik” berbeda yang dicetuskan sejumlah ilmuwan untuk menjelaskan periodisitas pada pemusnahan massal dalam catatan fosil. Hipotesis ini menyatakan bahwa osilasi vertikal yang dibuat Matahari ketika mengorbit pusat galaksi menyebabkannya secara tetap melintasi bidang galaksi. Ketika orbit Matahari berada di luar lingkaran galaksi, pengaruh gelombang galaksi lebih lemah; ketika memasuki kembali lingkaran galaksi, sebagaimana yang dilakukan setiap 20-25 juta tahun, Matahari berada di bawah pengaruh “gelombang lingkaran” yang lebih kuat, yang, menurut model matematika, meningkatkan masuknya komet awan Oort ke dalam Tata Surya kita oleh faktor 4, membawa pada peningkatan besar mengenai kemungkinan tabrakan komet yang mematikan. Tetapi, “kesejajaran” ini berlaku selama puluhan juta tahun, dan takkan pernah bisa diperhitungkan hingga tanggal yang pasti.Bukti memperlihatkan bahwa Matahari melintas melalui lingkaran galaksi tiga juta tahun yang lalu, dan sekarang bergerak lebih jauh di atasnya.

Teori Proyek Web Bot
Proyek Web Bot adalah serangkaian bot terprogram yang mencari kata kunci tertentu di Internet, mencari pola-pola. Penciptanya, George Ure, mengklaim bahwa studi tentang “obrolan web” memperkirakan serangan 11 September di New York, meskipun ia juga mengklaim bahwa dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012. Kritik mengenai klaim ini menyatakan bahwa sementara pengetahuan kolektif manusia hanya bisa memperkirakan serangan teroris, kejatuhan pasar saham atau peristiwa lain yang disebabkan manusia, tidak ada cara untuk memperkirakan sesuatu seperti gempa bumi atau akhir dunia.

Dalam buku ‘Apocalypse 2012’ (Lawrence E.Joseph: 2007), penulis berdarah Lebanon yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico ini dipaparkan dengan sangat jelas dan juga ilmiah tentang kemungkinan terjadinya bencana alam di tahun tersebut.

Bencana itu antara lain: siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.

Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung.

Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 20120 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.

Fisikawan UC Berkeley menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam. Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang.

Supervulkan Yellowstone yang memiliki siklus letusan dahsyat setiap 600 hingga 700 ribu tahun tengah bersiap untuk meletus kembali. Beberapa perhitunmgan ilmiah lainnya turut mendukung pandangan ini.Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012.

Beberapa ativitas modern juga terkait dengan tahun 2012, yakni dateline modernisasi besar-besaran Pentagon paska ditubruk rudal dalam peristiwa 11 September 2001, batas akhir pelaksanaan Codex Alimentarius yang berupaya mengurangi populasi manusia di bumi dengan rekayasa genetika dan makanan transgenik, dan sebagainya.

Seorang tokoh spiritual Yahudi dunia bernama Titzchak Qadduri jauh-jauh hari sudah menyerukan kaum Yahudi agar sesegera mungkin meninggalkan daratan Amerika Serikat karena menurut perhitungannya, sebuah komet atau asteroid raksasa tengah meluncur di alam semesta dan mengarah serta akan menumbuk menuju daratan Amerika.

Bantahan Ahli NASA

Saat ini, para astronom NASA sedang mengadakan penelitian dalam proyek ‘Spaceguard Survey’ untuk melacak asteroid-asteroid besar, jauh sebelum benda langit itu berpotensi menabrak bumi. NASA sudah mengungkapkan bahwa tak ada ancaman asteroid, sebesar ancaman asteroid yang telah memusnahkan dinosaurus. Semua hasil kajian ini sudah dibuka untuk umum di laman Neo Program NASA, jadi bisa dilihat sendiri bahwa tidak ada benda langit yang diprediksikan menabrak bumi pada 2012.

Bagaimana dengan badai matahari besar yang diprediksi terjadi pada 2012? Aktivitas matahari berlangsung secara reguler, puncaknya kira-kira setiap 11 tahun. Makin dekat ke puncak, badai matahari dapat mengakibatkan gangguan sistem komunikasi satelit. Para ahli teknik saat ini mempelajari bagaimana menciptakan alat elektronik anti fenomena badai matahari. Namun, sekali lagi, tak ada risiko badai matahari yang ada hubungannya dengan 2012. Puncak badai matahari diperkirakan terjadi pada 2012-2014, namun tak ada yang spesial, diperkirakan yang akan terjadi saat itu sama dengan fenomena serupa yang pernah terjadi dalam sejarah. Secara umum, para ahli NASA telah membantah berbagai teori kiamat tahun 2012 yang telah ditulis para ahli, karena tidak berdasarkan bukti ilmiah yang benar.

Kiamat Menurut Islam

Dalam agama Islam sendiri, dikenal adanya dua kiamat. Yaitu, Kiamat Sughro dan Kiamat Kubro. Definisi Kiamat Sughro, yaitu ketika ada suatu masa di mana terjadi penzaliman besar-besaran terhadap kebenaran. Kiamat Sughro atau kiamat kecil terjadi ketika orang-orang bodoh dan lalim menjadi penguasa. Juga terjadi ketika orang-orang pandai dan para ilmuwan sudah menjual kebenaran untuk kenikmatan dunia. Kiamat Sughro terjadi ketika orang-orang yang lemah dan tertindas, tak ada lagi yang membela. Dan, kiamat kecil dapat terjadi ketika orang-orang yang teraniaya sudah tidak tahu lagi kemana harus mengadu. Di situlah terjadi kiamat kecil, di mana Tuhan akan memberikan adzab. Lalu, mengganti generasi yang rusak dengan generasi baru yang lebih bertakwa. Sementara, Kiamat Kubro adalah Kiamat Besar di mana Malaikat Isrofil meniup sangkakala.

Namun apapun bentuk kiamat yang akan terjadi hanya Allah yang tahu. Sang Pencipta adalah penguasa alam semesta sekaligus sebagai sutradara yang dapat mengatur nasib manusia dan alamnya. Kehendak Sang Pencipta tiada seorangpun manusia akan mengetahuinya. Bahkan oleh seorang ahli apapun di muka bumi ini. Apalagi manusia dapat mengetahui persis tanggal bulan dan tahunnya. Semua prediksi para ahli tersebut juga terpengaruh oleh ramalan bangsa maya bukan pendapat murni ilmiah. Seandainya tidak ada ramalan bangsa maya, maka prediksi para ahlipun tidak akan ada. Sebenarnya berbagai ramalan tentang kiamat itu sudah dibuat manusia selama usia bumi ini ada. Seperti kiamat tanggal 9 bulan 9 tahun 2009 dan sebagainya, tetapi tidak ada satupun yang benar. Jangan sampai isu kiamat tahun 2012 yang ditambah dengan kepiwaian para penghayal di Hollywood dapat menyihir keimanan kita tentang adanya kiamat di tahun tersebut.